HUBUNGAN ANTARA KEKERINGAN DAN PARAMETER TELEKONEKSI DI DAS BENGAWAN SOLO

Wanny K Adidarma

Abstract


Besaran hujan mengalami perubahan akhir-akhir ini baik secara regional maupun global yang sangat dipengaruhi oleh fenomena seperti El Nino Southern Oscillation atau ENSO dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang besarnya dinyatakan oleh indeks dari parameter telekoneksi. Pada saat fenomena tersebut dinyatakan dalam bentuk indeks, maka perhitungan lebih mudah dilakukan karena membentuk deret data seperti halnya hujan dan disebut parameter telekoneksi karena ada hubungan yang kuat antara atmosfer dan perilaku samudra (suhu dan tekanan). Deret data hujan kawasan bulanan dapat menggambarkan kondisi kekeringan melalui perhitungan indeks kekeringan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan dipadankan dengan deret parameter telekoneksi. Korelasi linier antara indeks kekeringan dengan parameter telekoneksi tersebut menjadi makin kuat apabila dikelompokkan menurut musim, apalagi jika dikelompokkan lagi hanya untuk kejadian dengan tingkat kekeringan parah saja. DAS Bengawan Solo yang dibagi menjadi empat bagian, dua di hulu (DAS Solo Hulu dan DAS Madiun) serta dua di hilir (Wilayah Bojonegoro dan Wilayah Lamongan). El-Nino dan IOD sangat kuat hubungannya (koefisien korelasi lebih dari 0,7) dengan kekeringan di hulu lebih nyata daripada hilir DAS.

Keywords


El Nino southern oscillation, indian ocean dipole, standardized precipitation index, indeks kekeringan, koefisien korelasi

References


Adidarma, Wanny. 2007. Studi Kekeringan di Pulau Sabu, Kabupaten Kupang, NTT, Majalah Teknologi Sumber Daya Air, Vol. .4 No.4, Desember 2007

As-syakur, A.R. 2007. Identifikasi Hubungan Fluktuasi Nilai SOI Terhadap Curah Hujan Bulanan Di Kawasan Batukaru-Bedugul, Bali. Bumi Lestari, 7 (2): pp. 123-129

Boer, R. 2004.Indian Ocean Dipole Mode Index, bahan ajar Training on The Adaptation and Impact Assessment to Climate Changes for Local Scientist, IPB-Bogor, 25-27 Oktober 2004

Black, E. 2003.The Impact of Indian and Pacific Ocean Processes on the East African Short Rain, Centre for Global Atmospheric Modelling, University of Reading, Reading, Uk, Exchange, Scientific Contributions, No.27, CLIVAR.

Burroughs, W. 2003. Editor, Climate into the 21st Century, Cambridge University Press, United Kingdom.

Li,Tim, Bin Wang, C.P. Chang, Yongsheng Zhang. 2003.A Theory for the Indian Ocean Dipole-Zonal Mode, American Meteorological Society,Volume 60, page 2119.

Mc.Kee, T.B., Doesken, N.J., Kleist, J. 1993.The Relationship of Drought Frequency and Duration to Time Scales, Eighth Conference on Applied Climatology, 17-22 January 1993, Anaheim, California, USA, page 179-184.

Pawitan, Hidayat. 1998. Strategi antisipatif menghadapi gejala alam (La-Nia dan El-Nio) untuk pembangunan pertanian: prosiding diskusi panel, Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia dengan Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA-IPB, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dan Impacts Centre for Southeast Asia, Bogor.

Puslitbang SDA. 2012. Laporan Penelitian Prakiraan Dan Pengendalian Kekeringan Serta Pengembangan Peta Resiko Banjirdan Kekeringan.Tidak diterbitkan, Bandung.

Rejeevan, M. and D.S. Pai. 2006. On El Nino Indian Monsoon Predictive Relationships, National Climate Centre, India Meteorological Department, Pune, India

Suciantini. 2006. Hubungan SOI dengan Awal Musim di Indramayu, Buletin Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi




DOI: https://doi.org/10.32679/jsda.v9i1.362

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Wanny K Adidarma

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:
        
Sekretariat:
 
Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.