Identifikasi Level Risiko Pantai Di Provinsi Bali Berdasarkan Analisis Spasial Bahaya Dan Identifikasi Level Kerentanan

Huda Bachtiar

Abstract


Kajian level risiko pantai di Provinsi Bali dilakukan berdasarkan hasil studi analisis spasial bahaya dan hasil studi identifikasi level kerentanan dengan metode pairwise comparison. Semakin tinggi tingkat kerentanan dan bahaya yang dialami maka risiko bencana dan kerusakkan yang terjadi akan semakin tinggi. Skematisasi scenario model dilakukan dengan membagi model menjadi tiga scenario dengan periode simulasi pada tahun 2012 dan pada tahun 2030. Berdasarkan hasil simulasi, peta potensi risiko menunjukan Bali Selatan memiliki potensi risiko yang relatif tinggi dibandingkan area lainnya di Provinsi Bali untuk setiap skenario model. Skenario 1 pada tahun 2012 luas area level sangat tinggi sekitar 3.08 km2 dan skenario 3 pada tahun yang sama sekitar 4.44 km2. Terjadi perluasan potensi risiko level sangat tinggi sekitar 1.36 km2. Pada tahun 2030 level sangat tinggi di Kota Denpasar mengalami perluasan, dimana skenario 1 tahun 2012 yang tadinya memliki luas area risiko 3.08 km2 setelah tahun 2030 menjadi 3.11 km2. Demikian juga dengan skenario 3 pada tahun 2030, dimana level sangat tinggi pada tahun 2012 yang memiliki luas area 4.44 km2 pada tahun 2030 menjadi 4.79 km2. Hal tersebut terjadi karena selain adanya akumulasi faktor bahaya untuk setiap skenario juga akibat adanya peningkatan level kerentanan pada tahun 2030.

References


Affeltranger,B. et al.,2006. Living With Risk: A Global Review of Disaster Reduction Initiatives. ISDR.

Bali Post, 2010. Pendapatan Perkapita Bali Naik 14,1 Persen. Bali. (sumber: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=34722 diakses 21 Juli 2012).

Bachtiar, H., dkk., 2012. Analisis Spasial Potensi Bahaya Daerah Pantai Terhadap Perubahan Iklim di Pulau Bali. Jurnal Teknik Sumber Daya Air, Bandung, Indonesia.

Bachtiar, H., dkk., 2013. Identifikasi Level Kerentanan Provinsi Bali Dengan Metode Pairwise Comparison. Jurnal Teknik Sumber Daya Air, Bandung, Indonesia.

Chamber, R., 2009. Climate Vulnerability and Capacity Analysis Handbook. University of Sussex, UK.

Department of Primary Industries and Water, 2008. Climate Change and Coastal Asset Vulnerability An audit of Tasmanias coastal assets potentially vulnerable to flooding and sea-level rise.Tasmania, Australia.

Indrawan, B., 2011. TUGAS AKHIR KAJIAN RISIKO KENAIKAN MUKA LAUT DI PULAU TARAKAN. Program Studi Oseanografi, Bandung.

ISDR, 2004. What is Risk?. UNISDR (sumber: http://www.unisdr.org/2004/campaign/booklet-eng/Pagina9ing.pdf diakses 21 Juli 2012).

Latief, H., Haris, dan Dominic, O., 2010. Climate Risk and Adaptation Assessment of Coastal Sector In The Tarakan City East Kalimantan Province, Interm Report, AusAID.




DOI: https://doi.org/10.32679/jsda.v10i2.131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Huda Bachtiar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:
        
Sekretariat:
 
Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.