ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN PENYEBAB BANJIR BERDURASI PANJANG (STUDI KASUS: BANJIR TAHUN 2019 DI BALEENDAH, JAWA BARAT)

Yogi Sahat Maruli Simanjuntak, Rusmawan Suwarman, Riawan Edi

Abstract


ABSTRACT

In 2019, Baleendah experienced flooding with a duration of ± 30 days, this can be seen from the water level which is above the critical point from February 9th – March 12th, 2019, which identified the occurrence of flooding. Based on the spatio-temporal analysis of rainfall in the upstream Citarum watershed that drains to Baleendah, there were differences in the timing of rainfall between northern, southern, and eastern regions, and a semi-diurnal pattern. This study aims to look at the rainfall pattern that causes long-duration flooding in Baleendah. Based on that point, we conducted hydrological simulations using the Hydrologic Engineering Center’s Hydrologic Model System (HEC-HMS) with the assumption that the volume of rainfall is constant.  The rainfall scenarios used were 1) a diurnal scenario where there is a difference in the timing of rainfall between the north, south, and east regions, 2) rainfall scenarios with diurnal and semidiurnal variations, and 3) the semidiurnal scenario is getting closer (the timing between rainfall in the morning and in the night is getting closer) in the north, south, and east regions. The results of this study show that floods are longer in duration and peak discharge is higher when a diurnal pattern occurs. Rainfall is initiated in the eastern and southern regions and a lag in timing rainfall occurred in the northern region.

Keywords:      Baleendah, Long duration flood, rainfall time difference, variation of diurnal and semidiurnal, and short semidiurnal

 

ABSTRAK

Baleendah pada tahun 2019 mengalami banjir dengan durasi ± 30 hari, terlihat bahwa tinggi muka air berada di atas titik kritis mulai tanggal 9 Februari 12 Maret 2019 yang mengidentifikasikan kejadian banjir. Berdasarkan analisis pola spasio-temporal curah hujan di seluruh DAS Citarum Hulu yang bermuara ke Baleendah, terdapat hujan yang terjadi secara bersamaan, hujan beda waktu antara wilayah utara, selatan, dan timur, serta terdapat hujan dengan 2 puncak dalam satu hari. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola curah hujan yang menyebabkan banjir berdurasi panjang di Baleendah. Berdasarkan hal tersebut dilakukan simulasi hidrologi dengan menggunakan Hidrologic Engineering Center’s Hidrologic Model System (HEC-HMS) dengan asumsi volume hujan adalah sama. Adapun skenario yang digunakan adalah 1) skenario diurnal dimana terdapat beda waktu hujan antara wilayah Utara, Selatan dan Timur, 2) skenario hujan dengan variasi semidiurnal dan diurnal, serta 3) skenario semidiurnal mendekat (jarak waktu hujan sore dan pagi semakin dekat) di wilayah utara, selatan dan wilayah timur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa banjir akan berdurasi lebih lama serta debit puncak akan semakin besar apabila terjadi dengan pola diurnal dimana hujan diinisiasi di wilayah timur dan selatan serta wilayah utara mengalami jeda waktu hujan.

Kata kunci: Baleendah, Banjir berdurasi lama, beda waktu hujan, variasi diurnal dan semidiurnal, semidiurnal mendekat


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32679/jsda.v19i1.821

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JURNAL SUMBER DAYA AIR

Indexed by:
         
 
Sekretariat:
 
Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.